Mungkin sebagian dari kita ada yang pernah mengetahui sebuah anekdot terkait perbedaan pola makan orang Jepang dengan Indonesia. Anekdot itu kurang lebih berbunyi seperti ini, “Di Jepang, tatkala masih dalam kondisi serba susah, pola makan yang dianut adalah nasinya banyak dan lauknya sedikit. Sementara saat kondisi ekonomi sudah lebih baik, pola makan itu pun berubah menjadi nasi sedikit dan lauk yang banyak. Nah, kalau di Indonesia, saat masih susah, pola makannya masih sama dengan Jepang, yaitu nasi banyak dan lauk yang sedikit. Namun di saat ekonomi membaik, pola makan ala Jepang itu tidak berlaku lagi, yang dianut adalah nasi yang lebih banyak dengan lauk yang juga banyak”.
Hal itu sepertinya bukan hanya sekedar anekdot, tapi memang benar-benar terjadi di Indonesia. Sebuah survei pangan yang di lakukan di sejumlah kota besar di Jawa menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat remaja dan dewasa muda kalangan menengah atas melebihi kebutuhan rata-rata. Hal itu tentu berkebalikan dengan anggapan yang selama ini berkembang, dimana saat kondisi ekonomi membaik, maka konsumsi karbohidrat akan turun dan digantikan oleh konsumsi protein yang lebih banyak (Kompas, 30/12/11)
0 komentar:
Post a Comment